Semua pasti tau plat nomor kendaraan kan? Iya, plat nomor kendaraan. Bukan
plat nomor togel. Semua kendaraan pasti punya nomor kendaraan. Kenapa begitu?
Karena untuk mengidentifikasi kendaraan itu sendiri. Dan nomor plat kendaraan
juga bersifat identik. Alias gak ada yang menyamakan. Satu plat nomor hanya akan
dimiliki oleh satu kendaraan. Contohnya kayak gambar diatas. BH 151 TT pasti cuma punya satu kendaraan doang. Tapi gak tau juga kalo di BH itu ada banyak tetek. Nah yang
jadi masalah, kenapa gw malah ngomongin tetek? Kan tadi lagi bahas plat nomor.
Yaudah lanjut deh. Entah kenapa, pas tadi ke wc liat kecoa mati, gw jadi
tertarik membahas soal asal usul plat nomor di berbagai kota di Indonesia.
Walaupun alasan penulisannya gak ada hubungan, tapi bodo amat, gw tetep lanjutin
tulisan gw. Cekibrot.
1. JAKARTA
Kenapa yang pertama gw bahas Jakarta? Simpel, karena Jakarta adalah
ibukota. Kalo Jakarta ibu tiri gak akan gw bahas duluan. Okeh lanjut. Semua
pasti tau plat nomor Jakarta itu huruf awalnya 'B'. Pasti timbul pertanyaan.
Kenapa B? Kenapa bukan J? Kenapa bukan JB? Justin Bieber gitu?
Gw akan jawab pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal itu. Kenapa plat nomor
Jakarta awalannya huruf B? Karena zaman dahulu, nama pertama Jakarta adalah
Batavia. Jadi pada zaman penjajahan dulu, saat delman masih jadi kendaraan pengangkut
massa yang utama, dibuatlah plat nomor dan STNK (Surat Tanda Nomor Kuda).
Karena kata Batavia itu berawalan huruf B, maka semua delman di Batavia memakai
plat nomor berawalan B. Sampai delman tersebut mulai tersingkir oleh kendaraan
bermotor, huruf B itu masih dipakai untuk nomor kendaraan bermotor.
2. BANDUNG
Yang kedua adalah Bandung. Kota yang merupakan ibukota dari provinsi Jawa
Barat ini menggunakan huruf 'D' sebagai awalan nomor kendaraan bermotornya.
Kenapa D? Karena dulu kota di Bandung cuma ada Dago doang. Dan Depok. Dan
ternyata gw salah. Depok bukan di Bandung. Yak, intinya karena kota pertama
Bandung itu adalah Dago, jadi huruf awalan dari plat nomor di Bandung
menggunakan huruf awalan Dago, yaitu 'D'.
3. BOGOR
Masih dari daerah Jawa Barat. Berikutnya adalah Bogor. Mungkin orang
bertanya-tanya, kenapa plat nomor di Bogor menggunakan awalan huruf 'F?' Jadi
begini. Alkisah di Bogor itu banyak sekali orang sunda. Maaf bukan bermaksud
mendiskreditkan, seperti yang kita tau, orang sunda amat sangat susah untuk
melafadzkan huruf 'F'. Mereka pasti mengucapkan 'EF' menjadi 'EP'. Iya, orang
sunda kebanyakan mengucapkan huruf F menjadi P. Kalo bahasa simpelnya, cadel F.
Makanya sempat ada anekdot 'Siapa bilang orang sunda gak bisa ngomong F? Itu
Pitnah!!'. Nah, atas dasar itu pemerintah mengambil inisiatif. Bermaksud untuk
meng-F-kan orang sunda dan men-orang sunda-kan F, maka plat nomor Bogor
dipilihlah huruf F. Tujuannya agar orang sunda bisa mengucapkan huruf F dengan
lancar. (*mohon maaf kalo ada yang tersinggung. Gak maksud membicarakan atau
menjelek-jelekkan salah satu suku :D).
4. SERANG
Kota Serang masuk ke provinsi banten. Daerah ini tidak terlalu jauh dari
Jakarta. Amat sangat dekat. Apalagi kalo diliat dari Peta. Paling cuma beberapa
centi doang. Kembali ke masalah plat nomor, kenapa plat nomor Serang itu A?
Jadi gini. Zaman dulu sering ada pertempuran antara para pejuang dan
Belanda disana. Saat itu para pejuang dari kedua kubu selalu berteriak
'AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!' saat akan berlari untuk merobohkan lawannya. Jadilah
sampai sekarang plat nomor kendaraan itu menggunakan huruf A.
Kayaknya itu aja sebagian kecil dari sejarah asal-usul plat nomor
kendaraan. Mungkin nanti gw akan bikin lanjutan part 2 nya kalo ide udah
terkumpul lagi. Hehe. Semoga tulisan sesat ini gak ada manfaatnya buat kita
semua.
Salam cikibrut muah-muah semuanya. :D