Baca blog gw sama aja kayak baca tulisan cacat dan gak berbobot. Gak akan ada kata-kata ato cerita yang bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa. Paling cuma bisa buat obat susah eek aja. Karena cerita disini berpotensi membuat anda mual-mual dan mules-mules.. hehe
Posted on Kamis, Januari 26, 2017

Surat Untuk Mama dan Papa di Surga

By Unknown di Kamis, Januari 26, 2017

Dear Papa dan Mama di surga,

Gimana kabar kalian disana? Pasti kalian senang ya. Setelah 4 tahun 'berpisah', akhirnya sekarang kalian bertemu lagi. Disana kalian kangen kami gak? Kami disini kangen banget sama kalian. Ingin rasanya kayak dulu lagi. Saat kita masih kumpul, jalan keluar kota atau sekedar keluar makan di sekitaran Jakarta. Bukan masalah tempatnya, tapi suasananya yang sangat-sangat kami rindukan.

Kalau kalian bertanya, gimana kabar kami? Kami akan jawab : kami baik-baik aja kok. Kalian gak usah khawatir. Insya Allah kami bisa jaga diri kami dengan baik. Maafkan kami ya, karena kami masih sering mengecewakan kalian. Kami masih belum menjadi anak soleh, yang seharusnya bisa menjadi penerang bagi kalian disana. Tapi disini kami akan selalu mendoakan kalian. Mendoakan yang terbaik untuk kalian.

Teruntuk mama, 28 tahun aku hidup sama mama, selama itu pula enggak pernah sekalipun mama minta sesuatu dari anak-anakmu. Enggak pernah. Begitupun juga Papa. Tapi menjelang mama meninggalkan kami, mama meminta sama aku. Meminta sambil menangis. Meminta tolong sama aku untuk membawa mama kemana aja. Kemanapun, yang penting mama sembuh dari sakit kanker hati stadium 4 mu yang yang telah menjalar sampai ke tulang. Ma, maafin aku ya. Sampai akhir hayat mama, satu-satunya permintaan mama yang terucap enggak bisa aku turuti. Mama meninggalkan kami dalam keadaan sakit. Bukan sembuh seperti yang mama minta. Sekali lagi aku minta maaf. Jujur ma, sebagai anak aku merasa gagal. Aku merasa bukan anak yang berbakti sama mama. Aku gak bisa mengabulkan permintaan mama. Sampai sekarang aku masih mengutuk diri ini, Ma. Mengutuk dan menyesali kegagalanku sebagai anak. Kegagalan seorang anak yang gak bisa mengabulkan satu-satunya permintaan ibunya semasa hidup.

Untuk Papa, jaga Mama disana ya Pa. Banyak hal yang aku pelajari dari Papa. Kesetiaan, kecintaan pada keluarga, kerja keras, ketaatan, dan lain-lain. Dari seorang pekerja yang sukses, lalu terpuruk karena bisnis bangkrut dihajar krisis moneter 1998, dan bertahan hidup dengan bekerja sebagai karyawan biasa, sampai sempat ingin narik angkot walaupun enggak jadi karena kami larang. Semua itu Papa lakukan demi anak-anaknya bisa makan dan kuliah. Ingat gak waktu libur kuliah dulu aku pernah jadi volunteer di sebuah toko buku besar? Selesai volunteer aku ditawari buat kerja tetap disana, aku lalu bilang mau ganti jadi kelas karyawan di kampus. Ingat gak kata Papa waktu itu apa? 'Anak-anak gak usah pusing pikirin kerja. Tugas orangtua kerja dan cari duit. Tugas anak itu belajar yang bener, lulus tepat waktu dengan nilai yang bagus. Baru setelah itu kerja'. Prinsip papa waktu itu gak mau bebani anak dengan pekerjaan. Masa remaja itu dihabiskan buat belajar dan main. Papa gak mau pikiran anaknya terbagi 2 antara cari nafkah atau cari ilmu. Papa inget juga gak waktu aku dapat gaji pertama sekitar 6 tahun lalu? Waktu itu gaji aku masih ala kadarnya, ditambah bayar cicilan motor dan lain-lain, Papa cuma aku kasih 50 ribu, dan saat itu papa nolak uang pemberian dari aku karena papa mau aku tabung uang daripada buat Papa. Setelah dipaksa, papa mau juga tapi nerimanya dengan mata berkaca-kaca. Padahal itu cuma 50 ribu lho. Gak cukup buat beli apa-apa. Dan yang lebih mengharukan lagi, uang 50 ribu yang setiap bulan aku kasih ternyata gak papa jajanin, melainkan papa simpan uang itu. Pas aku ulang tahun, aku herab papa yang udah gak kerja bisa beliin aku kado yg harganya lumayan. Ternyata papa beliin aku kado dari kumpulin uang yg aku kasih itu. Kalau inget lagi jadi sedih.

Dear Papa dan Mama, sekian suratku untuk kalian. Jangan kuatirkan kami, karena kami disini baik-baik aja. Untuk Mama, gak terasa hari ini tepat 100 hari Mama ninggalin kami semua. Doa kami selalu untuk kalian, semoga kalian selalu ditempatkan di surga-Nya. Aamiin.


Eddi Anwar Hadi bin H. Abdul Rachman Suaib (02 November 1952 - 29 Juni 2012)
Nurlalea binti H. Abdurrahman (07 Agustus 1958 - 13 Oktober 2016)


Posted on Rabu, Januari 25, 2017

10 Days Writing Challenge : 5 Opini yang Bukan Gue Banget

By Afaa Alghifaary di Rabu, Januari 25, 2017



Tema 10 Days Writing Challenge kali ini menurut gue sangat menarik, karena gue diminta membeberkan fakta yang bertentangan dengan opini orang-orang di luar sana tentang diri gue. Ngomongin soal fakta dan opini, gue jadi berasa kayak host acara On The Spot versi gagal tayang.

Memang dalam hidup ini segala sesuatunya pasti ada pro kontra, pro cold, pro mag, pro sotan, dan juga pro yang lain. Bermacam-macam opini orang tentang diri gue pernah gue dengar. Dari yang katanya gue mirip Al Ghazali lah, atau sebaliknya. Sampai gue disamain sama Tom Holland, pemeran Peter Parker di film Spiderman terbaru. Ya, itu kan opini orang-orang. Semua orang bebas mengeluarkan opini dan pendapat. Tapi gue pribadi gak merasa mirip mereka. Merekanya aja yang mukanya dimirip-miripin sama gue.

Nah, sesuai tema kali ini, gue akan bahas 5 hal opini orang tentang gue, tapi faktanya hal itu sebenernya bertentangan dengan kenyataan yang ada di dalam diri gue.

1. Orang-Orang Bilang Gue Hitam, Faktanya......
Faktanya, apa yang orang bilang itu enggak bener. Sama sekali ENGGAK BENER. Gue kasih tahu sebuah rahasia sama kalian semua, GUE SEBENERNYA GAK HITAM. Iya, gue gak hitam. Gue cuma buluk, pekat, dan gelap doang kayak dakocan kebanyakan main panas-panasan. Faktanya, kulit gelap gue ini bukan berwarna hitam. Tapi berwarna dark dove ke jelek-jelekan.

2. Orang-Orang Bilang Gue Malas, Faktanya......
Pada kenyataannya gue bukan orang yang malas. Gue rajin, apalagi dalam hal bersantai-santai di rumah. Gue juga rajin dalam hal tidur di kantor. Gue pun rajin dalam hal ngutang ke temen-temen gue. Iya gue emang rajin ngutang, tapi malas bayar. Mungkin itu yang membuat orang-orang beropini gue itu orang yang pemalas.

3. Orang-Orang Bilang Gue Humoris, Faktanya.......
Faktanya gue bukan orang yang humoris, cenderung pemarah malah. Gue pasti marah kalau ada yang bilang gue ganteng, karena itu fitnah. Ingat, fitnah lebih kejam daripada fitbar, walaupun fitbar rasanya lebih enak. Selain itu gue juga bakalan marah kalau ada yang bilang gue keren. Itu pembohongan publik. Gue gak keren, gue keran. Kayak tutup keran maksudnya. Dan yang paling parah, gue akan marah besar kalau ada yang bilang gue kayak monyet. Kenapa? Karena kalau cuma ‘kayak’ monyet, berarti gue ‘hanya mirip’ doang kan? Padahal kan sebenernya gue adalah..... (isilah titik-titik berikut dengan baik dan gak benar).

4. Orang-Orang Bilang Gue Pelit, Faktanya......
Kenyataannya, gue gak seperti yang orang-orang tuduh. Itu adalah fitnah yang teramat sangat kejam. Faktanya gue enggak pernah pelit sama orang. Mau bukti? Contohnya saat gue lagi ada masalah, gue akan dengan senang hati membagi cerita masalah gue ke orang lain. Gue akan menceritakan dengan mimik muka mengiba-iba. Berharap ada belas kasihan dari orang tersebut, lalu gue bakalan dibayarin makan selama 2 bulan (*iye tahu itu namanya aji mumpung). Contoh lainnya, kalau perut gue lagi mules gue enggak akan segan-segan untuk membagi ‘wanginya’ ke semua orang yang ada di sekitar gue.

5. Orang-Orang Bilang Gue Bodoh, Faktanya......
Faktanya gue adalah salah satu makhluk Tuhan yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Gue pernah juara satu waktu masih sekolah di pusat pelatihan ikan pesut di Sea World. Gue juga pernah juara umum waktu gue menimba ilmu di sekolah pelatihan anjing pelacak yang diadakan sama Polda Metro. Gue juga salah satu siswa berprestasi dan berhasil mengikuti program pertukaran pelajar dengan para tahanan Boko Haram di Nigeria. Yang terakhir, gue satu-satunya peserta dari Asia dalam ajang Olimpiade Singa Laut tingkat dunia yang diadakan di negara Lesotho. Alhamdulillah waktu itu gue berhasil menjadi juara harapan 2 dan mendapat hadiah payung cantik serta 1 pak buku tulis Sinar Dunia bersampul Ben 10. Gimana? Keren kan?

Namun pada akhirnya seperti yang tadi gue bilang di awal, semua orang bebas beropini dan berpendapat. Tapi enggak semua opini orang lain itu sesuai kenyataan. Intinya sih kita harus crosscheck dulu kebenaran dari sebuah opini itu. Ingat, kesesatan dalam suatu opini bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan dan dana umum. Waswas lah! Waswas lah!

Kemarin gue absen nulis di 10 Days Writing Challenge hari keenam. Bukannya sibuk, tapi tema hari keenam itu bikin gue bingung mau nulis apa. Temanya yaitu hal yang pernah gue banggain tapi orang lain meremehkan. Emang ada yang bisa gue banggain dari diri gue sendiri? Jujur, dalam prinsip hidup gue, hanya ada 3 jenis manusia yang boleh bangga di dunia ini :
1. Orang Pinter
2. Orang Tampan / Cantik
3. Orang Kaya

Sedangkan gue? Pintar, enggak. Tampan? Muka aja mirip air ketuban kering. Kaya? Boro-boro, makan aja masih suka rebutan sama kucing tetangga. Jadi apa yang bisa gue banggain?

Tapi dibalik semua kekurangan gue itu, ada satu-satunya hal yang bisa gue banggain dari diri gue sendiri, yaitu : gue bisa ngupil pakai jempol. Gak semua orang bisa ngelakuin hal kayak gitu. Bener kan? Tapi masalahnya, apa iya ngupil pakai jempol adalah hal yang pantas buat dibanggain?

Dulu setelah lulus kuliah, gue langsung melamar kerja kesana kemari. Sering banget gue dipanggil oleh perusahaan yang gue lamar untuk datang interview, tapi anehnya gue selalu gagal. Padahal saat mengisi form gue selalu menjawab dan memberitahukan semua kelebihan gue. Salah satu contohnya, ketika di form tersebut ada pertanyaan : 'apa kelebihan anda dibandingkan dengan pelamar lain?', dengan bangganya gue pasti menjawab : 'Saya bisa ngupil dengan menggunakan jempol'. Kenapa? Apakah itu salah? Padahal itu kelebihan gue. Kebanggaan gue satu-satunya. Hal yang harusnya seluruh dunia mengaguminya. Tapi memang dalam kasus ini sepertinya gue salah. Dan pada akhirnya, lama-lama gue pun tahu alasan kenapa gue selalu gagal saat ngelamar kerja, sampai gue harus menganggur selama 6 bulan setelah lulus kuliah.

Maka dari itu, kemarin gue memutuskan buat gak menulis 10 Days Writing Challenge hari keenam. Karena gue masih trauma dengan kejadian menganggur selama 6 bulan tersebut.

Walaupun kemarin perasaan gue diselimuti rasa trauma, tapi hari ini gue memutuskan untuk menulis lagi. Karena tema kali ini bukan lagi soal bangga membanggakan. Tema hari ini yaitu : tulisan apa yang bisa membuat diri gue menjadi kuat.

Sebelum membahas soal tulisan yang bisa membuat kuat, kita harus tahu dulu apa arti kuat itu sendiri. Menurut KBBI, definisi kuat yaitu : 1 banyak tenaganya (gayanya, dayanya); mampu mengangkat (mengangkut dan sebagainya) banyak; 2 tahan (tidak mudah patah, rusak, putus, dan sebagainya); awet; 3 tidak mudah goyah (terpengaruh); teguh (tentang iman, pendirian, kemauan, dan sebagainya).

Intinya, sesuatu yang banyak gaya dan banyak tenaga itu pasti kuat. Namun menurut gue, dalam tulisan yang bisa memotivasi atau menguatkan seseorang, harus ada kata-kata 'kuat' dalam kalimat tersebut. Lalu kesimpulannya , tulisan apa yang bisa bikin gue kuat? Salah satu tulisan yang bisa bikin gue kuat yaitu tulisan di iklan ini :


Selamat hari Minggu semua.

Akhir-akhir ini gue lihat film di bioskop mulai bervariasi, terutama film Indonesia. Zaman masih kuliah dulu, saat gue masih nonton bergerombol di Detos sambil nyelipin sebungkus nasi uduk di tas buat dimakan di dalam, film Indonesia masih didominasi sama film horor yang bisa bikin 'tegang atas bawah'. Ceritanya standar, daya tarik pemeran wanitanya yang bikin tegang. Malahan terkadang sampai bikin basah juga. Basah keringetan maksudnya karena ketakutan. Pikiran jangan ngeres dulu.

Sekarang film Indonesia lebih didominasi sama genre humor. Beda sama film barat. Film yang terakhir gue tonton masih didominasi oleh genre action, ledakan, lemparan batu, kopel, dan tembakan gas air mata. Dan gue baru ngeh kalau gue salah nonton. Ternyata yang gue tonton adalah anak-anak The Jak yang lagi tawuran sama Polisi di Senayan. Oke skip. Film barat masih menanggap genre action sebagai genre yang menjual. Sesuai dengan tema 10 Days Writing Challenge kali ini, dari sekian banyak film yang pernah gue tonton, inilah 3 film yang berkesan buat gue berikut alasannya :



1. 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta (2010)
Satu-satunya film lokal yang bisa bikin gue ngabisin 2 kotak tissue saat nonton film ini. Sedih, nahan tangis, ingus, dan kebelet pipis. Kisahnya tentang 2 anak muda yang menjalin asmara beda keyakinan. Dari yang awalnya mereka berjuang bersama ditengah tentangan kedua keluarga, sampai pada akhirnya mereka harus berpisah dan saling merelakan. Aaah, gue jadi inget kisah cinta gue dengan Emma Watson. Kita juga menjalin asmara yang berbeda. Beda spesies. Dia manusia, sedangkan gue siluman tanaman suplir.



2. Titanic (1997)
Film pertama yang gue tonton di bioskop dalam hidup gue. Waktu itu gue masih kelas 4 SD kalau gak salah. Kala itu ada 2 film hollywood yang lagi booming : Air Bud dan Titanic. Sebenernya Air Bud lebih pantas buat anak seumuran gue. Tapi berhubung saat itu gue anak yang meletek sebelum waktunya, gue pun merengek minta nonton Titanic. Alasannya sepele, karena yang gue denger di film itu ada adegan Rose (Kate Winslet) bertelanjang bulat saat dilukis oleh Jack Dawson (Leonardo Di Caprio). Kemudian di hari Minggu, bokap memboyong kita sekeluarga ke bioskop Dewi Sartika. Waktu kecil dulu gue tinggal di sebuah kota megapolitan bernama Bojonggede. Satu-satunya bioskop yang paling dekat dari rumah gue yaitu bioskop Dewi Sartika di kota Bogor. Kalau di Bojonggede adanya cuma layar tancap aja. Itupun mesti nunggu ada yang kawinan dulu. Filmnya juga tentang cinta jajaran genjang antara Rhoma, Ani, Rika, dan tukang batagor depan SD .

Lanjut ya, saat di dalam bioskop, hati gue berasa jejingkrakan jumpalitan. Gimana gak girang? Ini momen besar dalam hidup gue. Untuk pertama kalinya gue melihat cewek bule telanjang bulat di depan mata kemaluan, eh maksudnya mata kepala gue sendiri, walaupun cuma lewat layar film.

Tidak lama film pun dimulai. Detik berjalan, menit berlalu, gue tunggu adegan itu. Kemudian saat yang ditunggu pun tiba. Ketika muncul adegan Rose meminta Jack untuk melukis dirinya, hati gue langsung dag dig duer daia. Meletup-letup bagai gejolak perut menahan boker. Gue masih merasa deg-degan, sampai seketika keadaan di depan gue mendadak menjadi gelap gulita. Ternyata nyokap yang duduk di sebelah gue secepat kilat menutup mata gue dengan tangannya. Gak kelihatan sama sekali sampai adegan itu selesai. Gue pun gagal melihat cewek bule telanjang bulat untuk pertama kalinya di depan mata gue. Shit men.



3. Film JAV
Nah, kalau film ini pasti sebagian besar udah pada tahu. Apalagi para lelaki binal haus belaian kasih sayang macam gue gini, gak mungkin enggak tahu apa itu JAV. Film JAV (Japan Adult Video) adalah satu-satunya film yang gue sudah tahu jalan ceritanya dan juga endingnya, tapi gue gak bosan untuk sekedar mengulang dan menonton film itu lagi. Luar biasa. Amazing. Asyelole. Buka sitik, joss!

Nama bintang filmnya pun sampai sekarang masih gue ingat. Maria Ozawa, Shora Aoi, Miho Ichiki, Mana Aoki, Tsubasa Amami, Tsubasa Ozora, Nobita Nobi sampai Uzumaki Naruto. Tapi akhir-akhir ini gue sudah jarang nonton JAV. Bukannya apa-apa, sekarang gue beralih ke Naughty America karena ceritanya lebih seru (*ah elah kirain mah mau tobat. Ternyata tetep aja bejat!)


Ya, itu tadi 3 film yang berkesan buat gue. Sebenernya ada banyak film yang menurut gue berkesan, tapi harus gue pangkas menjadi 3 film sesuai dengan tema hari ini. Jujur aja, film apapun menurut gue punya kesan tersendiri, apalagi film yang gue nontonnnya dibayarin alias gratis. Film itu akan selalu gue kenang dan gue ingat sampai nanti. Sampai ada yang bayarin nonton lagi maksudnya. Hehe.

Jadi kalau ada produser atau sutradara yang mau filmnya berkesan di mata gue, jangan lupa undang gue buat nonton film kalian gratis. Pasti filmnya berkesan dan terkenang banget di hati gue (*ngarep).

Gak terasa 10 Days Writing Challenge udah masuk hari keempat. Asemnya, tema kali ini berpotensi membuat gue menjadi galau akut, meraung-raung di tengah jalan tol, dan terpenjara oleh kenangan tentang dirinya (ah elah apa sih?!!).

Tema di hari keempat ini adalah : Ceritakan Pertemuan Pertamamu dengan Dia. Dia siapa? Ayushita? Kan gue udah bilang di post sebelumnya, pertemuan pertama gue dan Ayushita yaitu di kalender warteg deket rumah. So sweet.

Berhubung gue udah pernah menceritakan pertemuan pertama dengan Ayushita, jadi gue ganti objeknya ya. Iya, kali ini gue akan menceritakan pertemuan dengan dia, seseorang pernah mengisi hati ini. Entah isinya oncom atau kentang dan wortel. Yang pasti rasanya enak. Enak-enak semlehoy gitu. Hehe.

Jadi pertemuan pertama gue dengan dia yaitu di kampus, di hari pertama semester 5. Waktu itu gue dan temen lagi menghitung jumlah cewek yang bisa bikin kita semangat buat masuk kuliah. Hasilnya? Gak ada. Sampai ada seseorang dengan tubuh kurus semampai kayak model iklan layanan masyarakat, masuk ke kelas. Temen gue antusias bilang, "Itu boleh tuh. Bisa bikin gue semangat tuh". Dengan sok gantengnya gue malah bilang, "Bikin semangat gimana? Badannya aja selembar gitu kayak tusukan cimol". Namun beberapa bulan kemudian gue dengan amat sangat terpaksa harus menarik kata-kata tersebut.

***

Hari-hari berlalu, seperti biasa predikat gue sebagai mahasiswa yang jarang kuliah pagi masih melekat. Hari itu jam 8 pagi, gue masih asik molor di kamar. Dengan iler kemana-mana dan belek yang masih nempel di mata, tiba-tiba handphone Sony Ericsson k600i gue berbunyi. Gue beranjak dan melihat layar, ada telepon dari nomor yang gak dikenal. Pas gue angkat, langsung dimatiin. Berkali-kali kayak gitu, sampai gue kesel lalu gue sms nomor itu. Zaman gue kuliah belum ada hape blackberry, apalagi android. Ketahuan kan tuanya gue? Lanjut, gue langsung sms nomor itu kira-kira begini, 'Eh, bangke. Siapa lu pagi-pagi gangguin orang??!!'. Gak lama kemudian, nomor itu balas sms gue. Isinya begini 'Ini *** (nama panggilan dia. Bukan nama asli). Nanti jam 1 ada kuis. Masuk ya, jangan bolos melulu ;-)'

Dari balasan sms itu, gue bisa ambil kesimpulan kalau yang sms adalah temen kampus gue. Karena sudah diingetin, akhirnya siang itu gue masuk buat ikut kuis. Oiya, kalian belum tahu nama cewek yang lagi gue bahas kan? Biar gak ada sensor bintang diantara kita, kita sebut aja nama dia Mawar. Biar kayak di acara Buser gitu, yang korbannya mukanya di-blur dan dikasih nama samaran. Hehe. Anggaplah nama panjang dia Mawar Anak Mama. Nah, pas di sms itu dia nyebutin nama panggilannya, MAM. Jujur, gue gak tahu nama panggilan dia. Gue gak tahu MAM siapa.

Jam 1 lewat 15 gue sampai kampus. Kuis sudah dimulai. Ternyata kuisnya berkelompok. Satu kelompok berisi 2 orang. Berhubung gue telat, dan semua teman gue sudah ada 'pasangannya', dengan terpaksa gue sendiri gak punya pasangan kelompok. Selang beberapa menit kemudian, masuklah Mawar ke dalam kelas. Dengan terpaksa pula dia sekelompok sama gue. Kasihan. Gue ngebayangin gimana ancurnya nilai dia kalau sekelompok dengan gue. Gue menegor dia, dengan cueknya gue bilang, "Mawar, lu udah belajar? Kerjain dong. Gue gak ngerti. Hehe"

"Gue belum belajar. Ini aja gue bingung mau isi apa" jawabnya.

Saat itu, gue ngerasa gue harus jadi pahlawan buat si Mawar. Gue gak boleh ancurin nilai dan masa depan dia gara-gara sekelompok sama gue.

"Eneng Mawar belum belajar juga? Tenang Neng, ada Aa' disini," kata gue sambil menepuk dada. Menepuk dada dia. Eh maksudnya dada gue. "Nanti Aa' cariin contekan." Mawar tertawa geli karena gue kelitikin pinggang dia pakai pisau cutter.

Kelar kuis, di depan kelas gue ngobrol sama dia. Dari ngebahas mata kuliah, sampai gosip artis yang lagi hot. Di sela-sela omongan tersebut gue bertanya ke Mawar, "Mawar, lu tau gak MAM itu siapa?"

"MAM? MAM siapa ya?" dia balik bertanya.

"Gak tahu gue juga. Tadi ada yang miscall gue pagi-pagi. Pas gue sms dia bilang namanya MAM. Dan dia ingetin gue buat masuk kuliah karena ada kuis. Gue yakin banget MAM itu temen sekelas kita. Soalnya dia tahu jadwal kuis gue."

"Waah. Gue gak tau MAM siapa. Eh iya, gue ke kantin dulu ya. Udah ditunggu temen gue," katanya sambil bergegas menuju kantin. Gue perhatikan dia sampai menghilang di balik pagar yang memisahkan kampus dengan kantin.

"Bro," temen gue, sebut aja Panjul, tiba-tiba menepuk pundak gue.

"Kenapa Jul?" tanya gue.

"Tadi gue denger lu nanya MAM siapa ya?". Gue mengangguk. Panjul meneruskan lagi omongannya, "Lu beneran gak tahu MAM siapa?". Gue menggeleng. Panjul mendekatkan congornya ke muka gue. Berasa bau jigong campur kabel kebakar saat dia mulai membuka mulutnya. "Gue kasih tahu ya Bro. MAM itu....... si........ Ma.....war," jelas Panjul pelan-pelan. Biar lebih dramatis kayaknya. Tapi sayangnya rasa dramatis itu hilang ditelan bau jigong si Panjul.

"Hah?! Yang bener lu?" gue heran.

"Iya Bro. MAM itu nama panggilan dia waktu SMA. Singkatan dari namanya : Mawar Anak Mama. Kalo gak percaya tanya aja sama temen deketnya di kampus. Mereka pada tahu kok MAM siapa."

Seketika gue kaget. Campur haru. Juga campur jigong dan bau kabel kebakar si Panjul. Jadi ternyata yang tadi ingetin gue buat masuk kuliah si Mawar? Dan kalian tahu, Mawar adalah cewek yang di awal gue bilang kayak tusukan cimol.

Setelah itu gue deket sama Mawar, dan sempat jadian lama juga. Sekarang kita udah masing-masing karena 'hal dasar' yang gak bisa kita perjuangin bersama-sama. Dia menyerah. Dan gue harus merelakan. Tapi pertemuan itu masih tetap gue ingat.

NB : soal Mawar, gue beberapa kali posting tentang dia di blog ini. Ubek-ubek aja blog gue kalau mau tahu 'hal dasar' apa yang bikin kita harus terpisah. :D




Halo lagi semua,
Ini tulisan kedua gue ikut 10 Days Writing Challenge dari KampusFiksi (sebenernya sih challenge ini sudah memasuki hari ketiga, tapi di hari pertama gue gak ikut. Jadilah sekarang gue baru masuk tulisan kedua). Dan ini juga post kedua gue di tahun 2017. Ah, ternyata menulis itu enak ya. Gue merasakan lagi kenikmatan ngeblog kayak zaman kuliah dulu. Zaman waktu gue masih keren kayak Aliando. Kalau sekarang mah kayak AliranGot.

Tema di hari ketiga ini adalah, 5 Hal Yang Ingin Gue Capai Tahun Ini. Kalau bicara masalah keinginan, keinginan gue ada banyak banget. Kalau dijejerin gue yakin panjangnya bakalan melebihi panjang jalur Pantura. Berikut daftar sebagian kecil keinginan yang ingin gue capai saat masih jadi zigot sampai sekarang : 
- Pengen ganteng
- Pengen kayak Aliando 
- Pengen jadi anaknya Bill Gates 
- Pengen jadi pacarnya Ayushita 
- Pengen jadi suaminya Ayushita 
- Pengen jadi apa aja yang penting deket sama Ayushita 
- Pengen cepet-cepet tersadar dari mimpi gue yang gak mungkin tercapai ini.

Karena saking banyaknya keinginan gue, mau gak mau gue harus mensortir keinginan tersebut hanya menjadi 5 aja, biar sesuai tema. Oke, kita mulai sekarang ya.

1. Gue Ingin Temenan Sama Doraemon
Tau kan Doraemon? Robot kucing yang suaranya serak karena kebanyakan makan gorengan ini kayaknya asik buat dijadiin temen. Kenapa asik? Karena Doraemon bisa mengeluarkan alat ajaib dari kantongnya. Beda sama kantong gue, cuma bisa ngeluarin bon hutang doang. Coba kalian bayangin kalau gue jadi temennya Doraemon, gue bisa pinjam alat-alat dia. Hidup gue bakalan seru. Gue bisa pinjam senter penghilang wujud, kemudian pinjam pintu kemana saja. Lalu gue akan pergi ke kamarnya Zayn Malik, dan gue akan..... gue akan.... Gue akan bingung, ngapain ya gue kesana?? -___-“

2. Gue Ingin Punya Perut 6 Packs, Kalau Perlu 8 Packs
Siapa sih laki-laki yang gak mau punya perut keren kotak-kotak kayak roti sobek? Gue termasuk salah satu yang ingin punya perut kayak gitu. Tapi sayang, kenyataannya perut gue malah kayak bakpau gosong. Bulet menggelembung warnanya item. Makanya punya perut kotak-kotak jadi salah satu keinginan yang ingin gue capai di tahun ini. Caranya gimana? Gue juga gak tahu. Mentok-mentoknya paling gue gambar aja perut gue pake spidol biar jadi 6 packs.

3. Gue Ingin Pergi Keliling Indonesia
Ini satu-satunya keinginan yang menurut gue paling rasional. Gue cinta banget sama negeri ini, sampai-sampai gue punya prinsip : Gak Akan Pergi ke Luar Negeri Sebelum Mengelilingi Indonesia, Kecuali Dibayarin. Demi ambisi tersebut, gue pun menabung sedikit demi sedikit agar bisa mewujudkan secepatnya. Alhamdulillah, awal bulan kemarin gue berhasil mewujudkan keinginan tersebut. Dengan modal motor Honda Blade butut dan uang 50 ribu rupiah, gue berhasil kelilingin Indonesia cuma dalam waktu 1 jam. Caranya? Gue pergi ke TMII, lalu kelilingin semua anjungan daerah Indonesia yang ada disana. Alhamdulillah.

4. Gue Ingin Punya Istri Ayushita
Ini sebenernya keinginan gue dari tahun 2007 dan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Sampai sekarang. Pertama kali gue melihat Ayushita yaitu di kalender warteg deket rumah gue. Saat itu tanpa sengaja gue melihat dia, dia juga melihat ke arah gue. Tanpa sadar kami saling menatap. Tidak lupa dia menyunggingkan senyum di bibirnya. Gue pun ikut tersenyum. So sweet. Gue berpikir, ini cewek ramah banget. Sama orang yang gak dikenal aja dia mau senyum. Pada saat itu gue langsung me-mindset pikiran gue untuk mewajibkan dia jadi istri gue. Harus. Lalu semenjak itu gue pun punya keinginan abadi yang sampai sekarang belum tercapai dan terus berlanjut di tahun berikutnya. Apakah di tahun ini akan tercapai? Pasti kalian udah tahu jawabannya. ENGGAK AKAN.

5. Gue Ingin Jadi Pesulap
Pertama kali lihat acara The Master season 2 di televisi, gue langsung awesomed banget sama Limbad di acara itu. Keren. Cuma modal ngegerendeng sama disiksa doang, dia bisa jadi juara di acara yang konon katanya acara sulap terbesar se-kelurahan Kebon Jeruk dan sekitarnya itu. Cool deh pokoknya. Makanya ini jadi salah satu keinginan gue yang belum tercapai dan masih berlanjut di tahun ini. Oiya, gue kasih satu rahasia buat kalian semua : walaupun belum pernah bermain sulap, tapi sebenernya gue sudah punya satu trik sulap yang bisa dengan mudah kalian pelajari disini. Gue bisa trik sulap menghilangkan uang dan diri gue sendiri. Caranya? Pinjam uang teman, terus jangan balikkin uangnya. Kalau teman menghubungi kita, langsung ganti nomor dan secepatnya pindah rumah. Taraaaaaa! Uang hilang, kita pun juga ‘menghilang’. Keren kan??

Itulah semua keinginan yang ingin gue capai di tahun 2017 ini. Walaupun gue yakin keinginan ini gak akan tercapai lagi di tahun ini, tapi seenggaknya gue udah mencoba. Mencoba buat berkhayal maksudnya. Terimakasih buat yang udah baca blog ini. Tunggu postingan selanjutnya besok. Semoga lebih cetar membahenol. Yuuuukk....

Posted on Kamis, Januari 19, 2017

3 Hal Yang Bisa Membuat Gue Histeris

By Unknown di Kamis, Januari 19, 2017




Halo semua.
Udah lama banget gue gak ngeblog lagi. Semenjak nyokap meninggalkan gue untuk selama-lamanya, tiba-tiba aja gue udah gak punya semangat buat ngeblog lagi. Passion gue udah hilang. 
Hilang bersama bayangannya yang telah bahagia dengan orang lain (*ah elah malah galau). Tapi beberapa hari lalu, waktu gue lagi buka instagram, seorang teman gue share tantangan menulis 10 hari dari kampus fiksi.




Tantangan itu sebenarnya udah dimulai dari kemarin. Tapi karena kesibukan gue di kantor (*tsaah), gue pun melewatkan hari pertama tantangan menulis 10 hari. Dan hari ini, adalah hari kedua dimana gue harus mengasah kemampuan menulis gue lagi disini. Adapun tema pada hari kedua ini adalah : Sebutkan 3 Hal Yang Membuatmu Histeris

Sebelumnya kita harus tahu, apa sij arti histeris itu? Menurut KBBI histeris yaitu sesuatu yang bersifat histeria, biasanya diikuti dengan teriakan. Lantas apa itu histeria? Masih menurut KBBi, histeria adalah gangguan pada gerak-gerik jiwa dalam luapan emosi. Bisa dengan berteriak, tertawa, menangis, ketakutan, dan lain-lain. Nah, disini gue mau bahas hal yang bisa membuat gue histeris dari sisi ketakutan dalam jiwa gue.

Langsung aja, hal pertama yang membuat gue histeris adalah : NGELIHAT BANCI MONSTER. Entah kenapa, dari zaman gue masih embrio, gue udah takut banget sama yang namanya banci. Apalagi banci monster dengan badan kuli, bawa bas betot, betis segede kentongan pos ronda dan bulu ketek yang panjang melebihi bulu pantatnya. Ngeri, takut, bikin bulu idung gue bergidik. Makanya setiap gue melihat banci monster, dalam hati gue akan berteriak histeris. Menjerit ketakutan. Seperti waria Taman Lawang yang akan teriak-teriak ketakutan saat dirazia satpol PP.
Dan pada detik ini gue jadi berpikir kayaknya gue malah seperti mereka.

Lanjut. Hal kedua yang bisa membuat gue berteriak histeris yaitu : DIJEJELIN KECOA. Seperti yang kalian tahu, kecoa adalah makhluk Tuhan yang sampai sekarang gue gak tahu gunanya apa. Didiemin ngeselin, giliran diinjek malah ngeluarin bau. Mending kalau ngeluarin voucher pulsa, bisa dipakai buat isi paket data. Lah ini? Gue gak ngerti apa di dunia kecoa sana ada rexona atau gak, makanya badan kecoa kalau diinjek baunya bisa se-Naudzubillah Minzalik itu.
Ngomong-ngomong, gue sebenernya gak terlalu takut sama kecoa. Walaupun gak terlalu suka juga. Gue netral aja. Tapi entah kenapa kalau gue dijejelin kecoa sama temen, gue bakalan berteriak histeris. Terkadang malah sangat-sangat histeris. Menjerit-jerit seakan-akan keperawanan gue akan direnggut pada saat itu juga.
Dan pada detik ini, gue mulai tersadar kalau ternyata gue gak beda jauh sama yang gue bahas di nomor satu tadi.

Gak terasa kita masuk ke hal terakhir yang bisa membuat gue histeris. Yap, hal terakhir yang bisa membuat gue histeris yaitu : NGELIHAT BANCI MONSTER DIJEJELIN KECOA.
Ini hal terakhir yang bisa membuat gue histeris. Ketika melihat banci monster berteriak-teriak saat dijejelin bangkai kecoa oleh temannya sesama banci monster, otomatis gue juga akan berteriak lebih histeris lagi. Seperti ada chemistry diantara kita. Entah chemistry-nya dengan si banci monster, atau dengan si kecoa. Tapi pada intinya, gue akan ikut histeris saat melihat hal itu.
Dan pada akhirnya gue jadi benar-benar sadar, kalau ternyata selama ini guelah si banci monster itu.

Shit men, jadi selama ini gue histeris saat ngelihat diri gue sendiri?
#NangisGulingGuling
#HisterisWaktuNgaca